Tuesday, June 5, 2007

WARISAN INDATU KEPADA KITA DAN WARISAN KITA UNTUK ANAK CUCU

Oleh : Nasrullah, ST

Banda Aceh kota beriman, itulah bunyi sebuah kalimat yang sering kita baca dan kita dengar, baik yang tertulis pada Baliho megah di tengah kota atau sering dipublikasikan di berbagai media massa lainnya. Kata “beriman” merupakan singkatan dari Bersih, Indah dan Nyaman. Inti dari maksud kalimat tersebut mengingatkan agar penduduknya selalu menjaga kebersihan yang merupakan pangkal dari hidup sehat. Kalimat tersebut selain bermakna untuk mencapai lingkungan yang indah dan nyaman juga sangat muafakat dengan pola kehidupan kita di Aceh ini yang pada umumnya beragama islam. Seperti sabda Nabi : “ Kebersihan itu adalah sebagian daripada iman”.
Kalimat tersebut pastilah sudah sangat memasyarakat, minimal mareka sudah pernah membaca atau mendengarnya. Apalagi dengan berkemang pesat teknologi informasi yang seperti sekarang ini sering kita lihat dan dengar bagaimana pola hidup bersih. Tetapi pada pelakaksanaannya bertolak belakang. Ini dapat dibuktikan dengan banyaknya sampah yang berserakan baik di lingkungan pemukiman penduduk, di pasar-pasar atau di pusat-pusat keramaian lainnya.

Ini pasti sangat berbeda dengan masa para indatu yang telah mendahului kita. Mereka sangat taat mengamalkan sabda Nabi tersebut. Walaupun teknologi informasi tidak secanggih seperti sekarang ini mereka tahu apa arti hidup bersih itu. Sebagai contohnya yaitu; pernah kita dengar atau lihat sewaktu penggalian tanah sering ditemukan peninggalan-peninggalan dari masa indatu kita dulu. Perninggalan tersebut merupakan peralatan mereka yang sengaja atau tidak sengaja telah terkubur didalam tanah dalam berbagai macam bentuk yang terbuat dari emas, perak , tembaga, permata atau keramik ataupun bahan lainnya. Dan hampir tidak pernah tercatat kapan masa pembuatan dari barang-barang tersebut. Ketika menemukannya secara sengaja ataupun tidak sengaja pasti terucap terimakasih yang disertai dengan doa kepada arwah mereka, sebagai rasa terima kasih kepada mereka. Dan peninggalan-peninggalan itupun akan menjadi barang yang sangat berharga bagi kita dan bernilai seni yang tinggi sebagai rasa bangga kita pada mereka.
Puluhan tahun kedepan, pada masa anak cucu kita nanti fenomena ini akan sangat jauh berubah. Jika mereka melakukan penggalian tanah mungkin mereka akan menemukan berbagai bentuk sampah-sampah yang kita proses sekarang ini. Yang berupa bungkusan, kaleng atau botol yang terbuat dari plastik atau kaca dan berbagai bentuk peralatan sekarang ini yang terbuat dari berbagai lainnya. Dengan masa pembuatan dan kode produksinya masih jelas terbaca. Sudah pasti bermacam makian serta sumpah serapah yang mereka alamatkan kepada kita, sebagai rasa kesal dan kecewa mereka kepada kita. Sampah yang kita wariskan itu sudah pasti tidak berarti bagi mereka bahkan bisa merusak lingkungan tempat tinggal mereka karena dapat mengurangi nilai guna dari tanah dan air mereka.
Kembali ke masa silam, para indatu kita dulu sangat suka akan seni dan keindahan. Gunongan adalah salah satu dari peninggalan indatu kita telah menjadi tempat wisata terkenal yang berada ditengah kota Banda Aceh. Sangatlah nyaman untuk berekreasi sambil menghabis waktu disini terutama saat matahari terbenam Ini merupakan salah satu warisan dari peradaban yang menjadi lambang cinta dari indatu kita yang masih bisa nikmati dan kita banggakan sampai sekarang .
Seiring dengan makin tingginya peradaban manusia maka makin banyak pula barang ciptaan baru dihasil. Begitu juga yang akan jadi sampah juga pasti meningkat. Kalau kita rujuk pada data dari dinas kebersihan saat ini lebih kurang 500 m3 sampah yang dihasilkan perhari. Dengan terus bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangan pesatnya ilmu pengatahuan maka makin banyak juga kebutuhan untuk pemuas nafsu. Bukan mustahil nanti akan banyak terdapat gunungan sampah yang hasil dari kemjuan peradaban masa kini kita wariskan nanti buat anak cucu kita.. Gunungan sampah disertai dengan saluran-saluran aliran limbah dengan baunya sangat menusuk hidung. Dan akan menjadi tempat bersarangnya berbagai macam kuman penyakit, baik penyakit sosial maupun penyakit biologis yang menjadi sumber komplik bagi generasi kita berikutnya