Wednesday, July 25, 2007

APA ARTINYA SAMPAH

Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakainya semula, tetapi sebagian jenis sampah ada kemungkinan dapat digunakan untuk keperluan lain, karena sampah merupakan sumber daya yang masih dapat dimanfaatkan. Jenis sampah pada umumnya berbentuk organik dan anorganik. Sampah menurut sumbernya berasal dari berbagai macam aktivitas manusia, antara lain sebagai berikut:
Ø Sampah dari pemukiman
Ø Sampah dari pertanian dan perkebunan
Ø Sampah dari sisa bangunan gedung
Ø Sampah dari perdagangan dan perkantoran
Ø Sampah dari industri
Selain itu ada juga dikatagorikan sebagai sampah khusus yaitu sampah yang memerlukan penanganan khusus untuk menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya. Contohnya:
Ø Sampah dari rumah sakit, seperti jarum suntik bekas, botol infus, pembalut, obat-obatan dan lain-lain.
Ø Baterai bekas yang mengandung logam berat seperti air raksa dan kadmium.
Ø Bola lampu
Ø Pelarut dan cat
Ø Sampah pertambangan
Ø Zat-zat kimia seperti insektisida
Pengelolaan sampah yang tidak memadai dapat mempengaruhi kesehatan dan lingkungan serta memberikan dampak negatif pada keadaan sosial ekonomi. Terhadap lingkungan, sampah dapat menyebabkan matinya beberapa jenis organisme karena tercemar, lingkungan jadi kurang menyenangkan bagi masyarakat. Dari segi kesehatan dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti diare, penyakit kulit, kholera, dan lain lain.
Dari sudut pandang ekonomi, sumber daya mengandung makna sebagai suatu masukan (input) dalam suatu proses produksi yang menghasilkan produk yang bermanfaat, berupa barang atau jasa dan terakhir bahan buangan yang merupakan sampah. Sumber daya alam ada dua macam, yaitu sumber daya alam terbarui dan tak terbarui. Sumber alam terbarui bersifat alami (pemulihan oleh alam), meski demikian perlu diperhatikan bahwa eksploitasi harus diimbangi dengan pola pemulihan yang berimbang. Contoh: hasil hutan, pertanian. Sumber daya tak terbarui bersifat sekali pakai habis, karena tidak ada cadangan dan pemulihannya perlu waktu jutaan tahun. Contohnya energi fosil, mineral. Tidak ada sampah di alam; segala sesuatu dapat diuraikan oleh mikroorganisme dan masuk kembali ke siklus alam sebagai nutrisi bagi makhluk lain.
Proses di industri menghasilkan sampah yang seringkali tidak dapat didaur ulang oleh alam. Pengemasan harus melalui proses produksi yang panjang, dan ini memakan waktu lebih lama bagi suatu produk untuk sampai ke konsumen. Hal ini membuat kontradiksi bagi produk modern; pada satu sisi kemasan membuat produk mudah dibawa dan lebih terlindung, namun di sisi lain penggunaannya hanya sekali pakai dan jarang sekali yang dapat didaur ulang. Jika dibuang ke lingkungan, kemasan ini tidak dapat diuraikan dan mungkin beracun sehingga mencemari lingkungan.
Kemasan tradisional, yang terbuat dari sumber daya alam terbarui lebih aman bagi lingkungan karena dapat diuraikan secara alami. Pengelolaan sampah di negara berkembang sering mengalami kesulitan, karena belum ditemukannya teknologi yang bisa dioperasikan oleh negara itu sendiri.
Timbulan sampah di antara kota yang satu dengan kota yang lain di Indonesia sangat berbeda jumlahnya / volumenya, walaupun jenis dan sumber sampahnya sama. Permasalahan yang lain adalah adanya sampah impor dari negara lain yang mungkin mengandung bahan beracun dan berbahaya (B3) dan dapat bersaing dengan kegiatan daur ulang dalam negeri.
Industri harus selalu diingatkan akan pentingnya kemasan yang ramah lingkungan dan sekaligus hemat energi. Pihak industri bertanggung jawab atas pendauran ulang sampah, termasuk kemasan bekas. Para konsumen harus mempunyai prinsip menghindari dan mengurangi konsumsi barang-barang yang tidak dapat di daur ulang, memilih barang yang tahan lama dan bersedia mendaur ulang sampahnya.
Sistem perdagangan harus mengatur, bahwa kemasan yang dipasarkan harus mencantumkan kode tahun produksi, ijin dari Depkes, masa berlaku barang dan juga info bahwa produk tersebut tidak merusak lingkungan. Hal ini masih sulit, mengingat banyaknya produk yang ada, disamping peraturan pemerintah masih lemah.
Pemberlakuan hukum lingkungan bagi pencemar harus dilakukan secara transparan. Kebijakan eco-labelling dan eco-balancing segera diterapkan terhadap industri. Lembaga Konsumen, selaku pengawas sekaligus pemonitor harus mengacu pada konsep kelestarian lingkungan terhadap produk-produk yang beredar di pasar.
Sampah organik dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak, komposting dan juga untuk biogas. Sampah anorganik dapat di daur ulang atau di proses menjadi produk baru (misalnya gelas, kertas, karton, logam, plastik). Usahakan mengumpulkan barang-barang sekunder, seperti kertas, secara terpisah dan jual ke pasar loak. Pendapatan rumah tangga Anda akan meningkat. Campuran sampah yang tidak dapat di daur ulang dibuang ke Sanitary Landfill atau dibakar di sebuah tempat pembakaran.
APA ARTINYA SAMPAH

Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakainya semula, tetapi sebagian jenis sampah ada kemungkinan dapat digunakan untuk keperluan lain, karena sampah merupakan sumber daya yang masih dapat dimanfaatkan. Jenis sampah pada umumnya berbentuk organik dan anorganik. Sampah menurut sumbernya berasal dari berbagai macam aktivitas manusia, antara lain sebagai berikut:
Ø Sampah dari pemukiman
Ø Sampah dari pertanian dan perkebunan
Ø Sampah dari sisa bangunan gedung
Ø Sampah dari perdagangan dan perkantoran
Ø Sampah dari industri
Selain itu ada juga dikatagorikan sebagai sampah khusus yaitu sampah yang memerlukan penanganan khusus untuk menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya. Contohnya:
Ø Sampah dari rumah sakit, seperti jarum suntik bekas, botol infus, pembalut, obat-obatan dan lain-lain.
Ø Baterai bekas yang mengandung logam berat seperti air raksa dan kadmium.
Ø Bola lampu
Ø Pelarut dan cat
Ø Sampah pertambangan
Ø Zat-zat kimia seperti insektisida
Pengelolaan sampah yang tidak memadai dapat mempengaruhi kesehatan dan lingkungan serta memberikan dampak negatif pada keadaan sosial ekonomi. Terhadap lingkungan, sampah dapat menyebabkan matinya beberapa jenis organisme karena tercemar, lingkungan jadi kurang menyenangkan bagi masyarakat. Dari segi kesehatan dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti diare, penyakit kulit, kholera, dan lain lain.
Dari sudut pandang ekonomi, sumber daya mengandung makna sebagai suatu masukan (input) dalam suatu proses produksi yang menghasilkan produk yang bermanfaat, berupa barang atau jasa dan terakhir bahan buangan yang merupakan sampah. Sumber daya alam ada dua macam, yaitu sumber daya alam terbarui dan tak terbarui. Sumber alam terbarui bersifat alami (pemulihan oleh alam), meski demikian perlu diperhatikan bahwa eksploitasi harus diimbangi dengan pola pemulihan yang berimbang. Contoh: hasil hutan, pertanian. Sumber daya tak terbarui bersifat sekali pakai habis, karena tidak ada cadangan dan pemulihannya perlu waktu jutaan tahun. Contohnya energi fosil, mineral. Tidak ada sampah di alam; segala sesuatu dapat diuraikan oleh mikroorganisme dan masuk kembali ke siklus alam sebagai nutrisi bagi makhluk lain.
Proses di industri menghasilkan sampah yang seringkali tidak dapat didaur ulang oleh alam. Pengemasan harus melalui proses produksi yang panjang, dan ini memakan waktu lebih lama bagi suatu produk untuk sampai ke konsumen. Hal ini membuat kontradiksi bagi produk modern; pada satu sisi kemasan membuat produk mudah dibawa dan lebih terlindung, namun di sisi lain penggunaannya hanya sekali pakai dan jarang sekali yang dapat didaur ulang. Jika dibuang ke lingkungan, kemasan ini tidak dapat diuraikan dan mungkin beracun sehingga mencemari lingkungan.
Kemasan tradisional, yang terbuat dari sumber daya alam terbarui lebih aman bagi lingkungan karena dapat diuraikan secara alami. Pengelolaan sampah di negara berkembang sering mengalami kesulitan, karena belum ditemukannya teknologi yang bisa dioperasikan oleh negara itu sendiri.
Timbulan sampah di antara kota yang satu dengan kota yang lain di Indonesia sangat berbeda jumlahnya / volumenya, walaupun jenis dan sumber sampahnya sama. Permasalahan yang lain adalah adanya sampah impor dari negara lain yang mungkin mengandung bahan beracun dan berbahaya (B3) dan dapat bersaing dengan kegiatan daur ulang dalam negeri.
Industri harus selalu diingatkan akan pentingnya kemasan yang ramah lingkungan dan sekaligus hemat energi. Pihak industri bertanggung jawab atas pendauran ulang sampah, termasuk kemasan bekas. Para konsumen harus mempunyai prinsip menghindari dan mengurangi konsumsi barang-barang yang tidak dapat di daur ulang, memilih barang yang tahan lama dan bersedia mendaur ulang sampahnya.
Sistem perdagangan harus mengatur, bahwa kemasan yang dipasarkan harus mencantumkan kode tahun produksi, ijin dari Depkes, masa berlaku barang dan juga info bahwa produk tersebut tidak merusak lingkungan. Hal ini masih sulit, mengingat banyaknya produk yang ada, disamping peraturan pemerintah masih lemah.
Pemberlakuan hukum lingkungan bagi pencemar harus dilakukan secara transparan. Kebijakan eco-labelling dan eco-balancing segera diterapkan terhadap industri. Lembaga Konsumen, selaku pengawas sekaligus pemonitor harus mengacu pada konsep kelestarian lingkungan terhadap produk-produk yang beredar di pasar.
Sampah organik dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak, komposting dan juga untuk biogas. Sampah anorganik dapat di daur ulang atau di proses menjadi produk baru (misalnya gelas, kertas, karton, logam, plastik). Usahakan mengumpulkan barang-barang sekunder, seperti kertas, secara terpisah dan jual ke pasar loak. Pendapatan rumah tangga Anda akan meningkat. Campuran sampah yang tidak dapat di daur ulang dibuang ke Sanitary Landfill atau dibakar di sebuah tempat pembakaran.
HILANGNYA BERKAH PERTANIAN



Sebagian besar penduduk di Aceh Besar bermata pencaharian sebagai petani atau yang lebih tepat lagi disebut adalah sebagai buruh tani. Sebutan buruh tani ini sangat cocok karena pada umumnya lahan/sawah yang mereka garap adalah kepunyaan orang lain. Sistim bagi hasilnya adalah dikenal dengan sistim bulung seperti di daerah kami ; biasanya dua pertiga untuk si penggarap dan sepertiga untuk yang punya sawah sebagai sewa lahan.
Kalau dulu dalam setahun sekali turun ke sawah dan hasil panennya cukup untuk makan setahun pula. Dengan adanya saluran irigasi dari kreung Jreu sudah memungkin dua kali turun ke sawah dalam setahun. Begitu juga hasil yang diperoleh sekarang sampai dua kali dari hasil dulu. Namun demikian hasilnya kadang kala tidak cukup lagi untuk setahun. Karena begitu hasis panen sebagian dari hasilnya terpaksa dijual untuk bayar hutang. Maka tidak jarang petani-petani tersebut kemudian harus membeli beras untuk makan sehari-hari. Mungkin ini karena tidak ada lagi berkah lagi dari hasil pertanian.
Kalau ditinjau lebih jauh penyebab utama adalah masalah zakat hasil pertanian. Kerena zakat merupakan salah satu bentuk hubungan vertikal antara manusia dengan tuhannya. Walau para petani itu selalu taat menunaikan zakat namun secara sadar atau tidak sadar mekanisme perhitungan nisab untuk mengeluarkan zakat itulah yang salah. Seperti pada umumnya hasil panen mereka sesudah dipotong dengan biaya garap sawah dan bulung untuk yang punya lahan, baru hasil yang tinggal pada mereka dikeluarkan zakat jika sampai hisabnya.
Seperti contoh kasusnya berikut ini : umpanya Si A menggarap sawah Si B yang luasnya 250 m2 ( 1 yok), sesuai dengan kesepakatan sebagai sewa Si A harus harus menyerahkan sepertiga dari hasilnya kepada Si B sebagai bulung. Jika diperoleh hasilnya 150 kaleng dipotong untuk ongkos garap 30 kaleng sisanya 120, kemudian dari sisa itu 40 kaleng sebagai bulung kepada Si B dan hasil bersih untuk Si A 80 kaleng. Hisab zakat di daerah kami jika hasilnya sampai 100 kaleng maka zakatnya 10 kaleng. Karena Si A beranggapan hasil yang ia peroleh hanya 80 kaleng maka menurut anggapan ia tidak sampai hisab Zakat. Padahal menurut mekanisme sebenarnya adalah dari hasil panen 150 kaleng Si A sudah kena wajib zakat 15 kaleng.
Anggapan seperti Si A ini sudah sangat lama berkembang di daerah kami khususnya Blang Raya, mungkin Blang-blang di daerah lain juga sama kasusnya. Sehingga para petani sekarang ini sudah berkekalan dengan dosa. Dengan rusaknya hubungan vertikal dengan tuhannya juga mengganggu hubungan horizontal antara manusia dengan manusia. Karena itulah pertanian sekarang sudah tidak ada berkah lagi. Begitu juga dengan rasa sosial antar petani sudah sangat kurang.
Dampak lansung bagi para petani adalah hasil pertaniannya tidak sebanding lagi dengan ongkosnya. Karena mahalnya harga pupuk dan obat-abatan pembasmi hama atau pestisida. Biarpun harganya pupuk masih terjangkau oleh petani namun ketika petani membutuhkannya malah pupuk sering langka di pasaran. Begitu juga dengan serangan berbagai macam hama yang sangat mengganggu tanaman padi di sawah walaupun sudah diberikan obat-obat pembasmi hama, sehingga dapat menurunkan hasil panen dan kadang kala sampai tidak ada hasil panen sama sekali.
Begitu juga masalah sistem pengairan sawah, debit air di Waduk Kreung Jreu sudah berkurang dan hampir tidak cukup lagi untuk mengairi persawahan. Apalagi pembagian jatah air tidak menentu pula, kadang kala di saat padi sawah sangat membutuhkan air tidak ada air di saluran irigasi dan pada saat tidak dibutuhkan air melimpah di saluran irigasi. Ini sangat dirasakan oleh petadi di saat-saat musim kemarau, sawah-sawah sering kali kekeringan akibat tidak ada air di saluran irigasi. Dan tidak jarang padi-padi itu harus dipotong untuk makanan ternak karena sudah layu sebelum masa panen tiba. Sehingga para petani sering harus berebutan air untuk sawahnya. Gara-gara harus berebutan air maka sering kali terjadi pertengkaran mulut antar sesame petani yang berujung sampai kepertumpahan darah.
Kasus-kasus ini tidaklah boleh dianggap sepele karena dapat memutuskan tali silaturrahmi. Pihak-pihak yang bersangkutan harus segera turun tangan untuk menuntaskan kasus itu. Dan peran kejreun blang harus difungsikan kembali, begitu juga dengan Tengku Gampong jangan hanya mengumpul zakat saja, tetapi harus menjelaskan juga bagaimana mekanisme perhitungan hisab zakat sebenarnya. Makanya Kejreun Blang perlu dilibatkan pula sebagai Amil Zakat supaya mudah untuk mensosialisasi mekanisme perhitungan nisab sebelum mengeluarkan zakat dan untuk mengumpul zakat.
Dengan betulnya mekanisme perhitungan hisab zakat tersebut maka dapat memperbaiki kembali hubungan vertikal dengan tuhan. Sehingga para petani terbebas dari dosa yang berkekalan. Dan dengan sendirinya hubungan horizontal antar manusia akan terperbaiki pula. Karena dengan adanya pembagian zakat akan sangat membantu bagi yang membutuhkan sehingga rasa sosial akan kembali tumbuh. Semoga berkah dari pertanian akan diperoleh kembali.

Wednesday, July 11, 2007

SAMPAH MASYARAKAT

Sebagai manusia kita tidak bisa hidup sendiri walaupun sudah dibekalli dengan akal pikiran. Untuk meneruskan kelangsungan hidup maka terjadilah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan. Hubungan interaksi antar bagian ini membentuk suatu jaringan yang berupa suatu sistem. Sistem ini merupakan persaingan hidup yang berlansung sangat ketat.
Dampak yang ditimbulkan pada sistem ini sangat tergantung dari bagaimana jalannya suatu proses tersebut. Jika proses berlangsung stabil maka outputnya pun akan bagus pula, namun sebaliknya jika proses tidak stabil maka outputnya pun tidak seperti yang diharapkan dan akan berdampak negatif terhadap sistem itu. Dan dapat mengganggu hubungan interaksi pada system itu.
Sistem persaingan hidup di era moderen ini sungguh sangatlah keras. Proses-proses yang terjadipun cendrung mengarah ke tidak stabil lagi. Akibat utama yang ditimbukannya adalah banyaknya betebaran sampah-sampah masyarakat. Permasalahan ini kalau terus dibiarkan akan menjadi sumber kambuhnya berbagai penyakit sosial yang sangat kronis.
Sampah-sampah masyarakat ini dapat berupa : pencuri/perampok, pemabuk, pelacur, penjudian dan lainnya. Diantaranya jenis penyakit sosial yang sudah mengkronis adalah ketakutan dan keresahan dalam masyarakat. Karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sekarang orang sudah mehalalkan segara cara. Sehingga kita sering memdengar sebuah semboyam dalam masyarakat : dari pada kurang makan lebih baik kurang ajar. Maka tidaklah heran lagi kita lihat pelacuran sudah sampai daerah pelosok untuk menjajakan barangnya dengan berbagai tarif demii memenuhi kebutuhan hidupnya.
Begitu juga dengan pencurian semakin merajalela, baik yang mengunakan senjata benaran ataupun nekat dengan senjata mainan dan tak segan sampai menghabiskan nyawa si korban. Uang/duit adalah akar utama dari setiap permalahan ini. Orang-orang yang beruang secara sengaja ataupun tidak sengaja selalu memamerkan kelebihan yang ada padanya. Bahkan ada yang beranggapan bahwa segala sesuatu sudah dapat dihargai dengan duit, sehingga singkatan UUD sekarang sudah dipeleset menjadi Ujung-Ujungnya Duit.
Jumlah penduduk semakin hari kian bertambah begitu juga dengan kebutuhan hidup juga semakin meningkat. Namun sementara lapangan kerja terus dipersempit. Makanya banyaklah bertebar pengangguran-pengangguran yang merasa iri karena haknya telah terampas. Hingga sebagian dari mereka menggunakan akal pendek dan jalan pintas untuk meraih haknya walaupun harus menyakitkan orang lain. Dan inilah yang merupakan sumber awal lahirnya sampah masyarakat yang secepatnya harus diminimalisirkan supaya tidak menimbulkan gangguan yang lebih lanjut.
Jalan antisipasinya adalah dengan meninjau kembali jalannya sistem tersebut. Karena proses sudah tidak stabil lagi, maka sistem ini harus segera dibenahi dan perlu juga dilengkapi dengan alat pengontrol. Begitu pula untuk minimalkan dampak negatifnya maka perlu juga diadakan program recycle terhadap sampah-sampah masyarakat yang sudah terlanjut terbentuk tersebut. Sebagai alat kontrol utamanya pada sistem tersebut adalah ilmu pengatahuan, yaitu berupa pengatahuan agama dan pengatahuan duniawi.
Proses kerja sistem baru ini juga perlu dirubah, kalau pada proses lama jalannya agak bersifat mikro. Dimana pertumbuhan ekonomi rakyat pada sistem itu hanya terpusat pada suatu tempat saja. Sehingga masyarakat dengan berbagai latar belakang yang berbeda tertuju hanya ke satu tempat itu saja dengan membawa berbagai bermacam persoalan.
Untuk sistem baru ini prosesnya perlu diganti dengan sifat makro. Begitu juga pertumbuhan ekonomi rakyat harus merata keseluruh daerah. Lahan-lahan kosong akan tergarap kembali dan lapangan kerja akan semakin terbuka. Sehingga penduduk pun tidak lagi terkonsentrasi pada satu tempat. Sebagai alat pengontroI proses pada sistem, ilmu pengatahuan agama saja tidaklah cukup untuk membendung dampak dari penyakit sosial itu. Perlu juga dilengkapi ilmu pengatahuan duniawi yang dapat berupa pengatahuan sosial dan science untuk memperkaya wawasan dan menambah skill. Begitu pula dengan Ilmu pengatahuan duniawi saja tidaklah cukup juga, karena nantinya bisa melahirkan para intelektual yang tidak bermoral dan sangat berbahaya daripada sampah masyarakat lainnya. Maka sangatlah perlu dengkapi dengan ilmu pengatahuan agama yang mantap untuk membimbing nafsu dalam menentukan mana yang hak dan mana yang tidak hak.

Monday, June 18, 2007

SUMBER-SUMBER MANAJEMEN
Pada bagian sebelumnya kita telah membahas serangkaian dari kegiatan manajemen.. Seorang manajer tidak akan fungsi jika tidak adanya sumber-sumber atau sarana yang harus dimafaatkan dan didayagunakan. Sumber-sumber manajemen tersedia di Aceh ini. Sumber/sarana yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Manusia (Man) sebagai sumber tenaga kerja dan kerja sama
2. Uang (Money) sebagai dana/biaya
3. Bahan (Material)
4. Peralatan (Equipment)
Manusia (Man)
Seorang pemimpin tidak akan dapat bekerja dan mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan seorang diri. Jelasnya manusia merupakan sebagai sumber tenaga dan kerja sama sangat penting dan mutlak. Manusia adalah sebagai makhluk berakal, maka sangat diperlukan ilmu pengetahuan yang cukup untuk membimbing akal untuk memuas hawa nafsunya. Sekarang tinggal anda sebagai manajer baru bagaimana cara memberdayakan sumber daya manusia di Aceh. Jangan seperti masa rekonstruksi dan rehabilitas ini banyak sumber daya manusai lokal yang nganggur karena tidak terpakai karena lebih diutamakan dari luar daerah, sehingga ibarat kata orang tua-tua : “ Buya tamong meurazeuki, Buya gampong teudong-dong”. Yang kwalitas dan kwantitas dari sumber daya manusia lokal tak jauh beda dari dari luar daerah, hanya kesempatan saja tidak diberikan. Padahal sumber lokal lebih mengerti tentang apa-apa kepentingan untuk memenuhi kebutuhan Aceh ini.
Uang (Money)
Manusia dengan segala kesanggupan dan kemauannya saja tidak dapat mewujudkan tujuannya tampa ada biaya. Hal ini sangat terasa apabila diingat bahwa uang adalah alat tukar satu-satunya di dunia moderen. Karena segala sesuatu sudah dapat dinilaikan dengan uang. Anda sebagai manager harus mengontrol peredaran uang di Aceh. Jangan seperti sekarang ini, walaupun banyak sekali dana berupa uang yang mengalir ke Aceh. Tetapi sangat disayang roda keuangan terbebut berputar di luar Aceh, karena banyak orang-orang yang berduit tersebut lebih senang membelajakan atau menghabiskannya di luar daerah setiap akhir pekan. Sehingga perputaran uang di Aceh tak lebih hanya bersifat mikro yang menguntungkan segelintir orang saja.
Bahan (Material)
Dalam terminology manajemen di negara kita bahan (material) sering disebut perbekalan. Didalam konteks ini istilah bahan-bahan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan fungsi pimpinan. Jadi tidak hanya bersifat fisik tetapi juga non fisik seperti data dan informasi. Seperti kita ketahui masih cukup banyak hasil alam yang simpan di daratan maupun perairan Aceh yang belum terurus. Dalam pengolaan sumber daya alam tersebut jangan cuma memikirkan nilai ekonomis saja, tetapi nilai kaedah ekosistem sekitarnya juga harus dipikirkan. Anda sebagai manager tahu betul bagaimana cara untuk meningkatkan mutu dari sumber tersebut menjadi berguna dan berharga. Jangan seperti sekarang ini banyak sekali proyek-proyek marcusuar yang menelam dana yang besar yang akhirnya terbengkalai sehingga sia-sia saja. Umum penyebab utamanya adalah karena pada saat penggalian gagasan idenya hanya berpedoman pada study tour keluar daerah, bukan dari hasil pengolahan data statistik dimana proyek tersebut akan dilaksanakan. Satu lagi hal yang perlu diperhatikan adalah teknologi informatika ditingkatkan, jangan sampai rakyat gagap akan teknologi imformasi tersebut. Karena dengan merakyatnya teknologi informasi tersebut transfer teknologi akan cepat tercapai yang dapat membebaskan rakyat dari keisoliran. Jangan sampai rakyat ini selalu produsen sekaligus komsumen dari bahan produksi yang keruk di Aceh.
Peralatan (Equipment)
Supaya manusia bekerja dengan efesien dan efektif dan lagi pula tenaga fisik manusia terbatas, cepat lelah, maka diperlukan alat pembantu. Peralatan tersebut sangat diperlukan untuk membantu dalam mengolah berbagai sumber daya yang telah tersebut diatas. Semakin canggih peralatan yang dipergunakan makin bagus pula hasil yang diperoleh. Dalam hal pemilihan peralatan tersebut anda jangan suka membohongi kami rakyat, seperti manager yang terdahulu suka memakai peralatan-peralatan second yang sudah rusak padal baru setengah masa pemakaiannya. Sehingga kami sebagai rakyat selalu merasa dirugikan.

Sekarang ini tergantung para manajer bagaimana caranya bisa memancing para investor untuk memberdayakan sumber-sumber manajemen ini. Untuk itu segala sarana dan prasarana harus segera dibenahi. Misalkan dibangun jalur transfortasi supaya hasil bumi rakyat mudah dipasarkan. Akses telekomunikasi yang lebih merakyat agar segala potensi yang ada bisa cepat terpublikasikan. Persediaan bahan bakar dan energi listrik cukup. Untuk satu tujuan semua membuktikan kembali kebanggaan masa lampau dengan meraih kejayaan masa depan.
SERANGKAIAN KEGIATAN MANAJER BARU

Dua sejarah baru telah tercatat di Aceh. Pertama dengan pelaksanaan pilkada yang mendapat pujian hampir seluruh dunia karena suksesnya berlansung di daerah pasca komplik dan bencana. Dan yang kedua baru sekarang dalam sejarah Aceh seorang pemimpin dipilih secara langsung oleh rakyatnya.
Dari hasil pilkada itulah telah menghasilkan manajer baru yang akan menjadi pemimpin kita 5 tahun kedepan di Aceh ini. Bagaimana jalannya roda pemerintahannya? Itu yang kita nikmati bersama. Mudah-mudahan akan sesukses dengan pelaksanaan pilkada tersebut. Yang pasti kita harapkan mereka yang telah kita tersebut sudah siap untuk menerima dan menjalankan amanah ini.
Dan kunci sukses dari seorang manajer tahu tentang fungsi manajemen. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita berbicara tentang manajemen. Setiap orang memberikan pengertian yang berbeda-beda, namun pada dasarnya dapat kita berikan satu pengertian. Manajemen adalah merupakan proses kegiatan seorang pemimpin yang dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang ilmiah dan praktis untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan dengan kerja sama dengan orang lain serta memanfaatkan sumber-sumber yang diperlukan. Jadi maksud dan hakekat manejemen adalah untuk mencapai suatu tujuan tertentu harus ada kerja sama dan pemamfaatan sumber-sumber yang diperlukan, hal ini dilakukan oleh pemimpin.
KEGIATAN/FUNGSI
Untuk dapat bekerja secara efektif sebagai pemimpin sangat diperlukan pemahaman tentang bagaimana organisasi berfungsi, maka dia harus melakukan serangkaian kegiatan atau fungsi yang tepat berupa :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan/pendorong
4. pengendalian
1. Perencanaan
Pada masa kampanye atau masa memperkenalkan diri kepada publik dulu anda telah mamaparkan bagaimana program kerja jika nantinya anda jadi pimpinan, dalam melakukan suatu tindakan terlebih dahulu menentukan apa yang akan dilakukannya, bagaimana menggunakan sumber-sumber atau sarana-sarana dan waktu secara efesien dan efektif. Yang pasti kami sebagai rakyat sudah mimilih anda sebagai pemimpin, karana menurut kami anda mempunyai perencanaan yang strategis dan matang untuk dapat membawa perubahan bagi kami. Janji-janji yang dipaparkan pada masa-masa kampanye itu adalah utang yang sekarang akan kami tagih selaku rakyat.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan proses penyusun pembagian kerja kedalam unit-unit kerja dan fungsi –fungsinya, serta menetapkan orang-orangnya yang akan menduduki fungsi-fungsi tersebut dan menetapkan wewenang dan tanggung jawabnya sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada kami selaku rakyat.. Dalam penempatannya haruslah orang yang betul-betul mengerti dibidang tersebut dan tahu akan kepentingan kami, jangan nantinya ulama dibagi proyek, guru ditugasi menghitung proyek dan Dokter mengawasi proyek jadi siapa lagi yang mengajari kami dan mengobati sakit kami. Tegasnya pengorganisasian adalah untuk menyusun pembagian kerja kerja dan menetapkan orang setepat-tepatnya supaya perencanaan dan pelaksanaan kerja berjalan dengan sebaik-baiknya. Dan jangan yang gila akan kehormatan, karena kami butuh pelayanan bukan untuk menghormat.
3. Pengarahan/pendorong
Faktor manusia adalah yang terpenting didalam proses manajemen. Betapapun hebabnya rencana dan pengorganisasiannya tetapi kalau tidak ada manusianya yang akan melaksanakan tentu tidak akan jalan, semua hanya akan merupakan khayalan belaka. Dismping itu manusia sebagai makhluk yang berakal dia mempunyai pula emosi perasaan, keinginan , cita rasa dan lain sebagainya. Karena itu sangat dibutuhkan kebijaksanaan, kearifan dan ketelitian pepimpin.
Pemimpin harus pandai memegang perasaan yang dipimpinya. Kita ambil contoh bagaimana kepemimpinan pada masa Khalifah Umar Bin Khatab dan Khalifah Umar Bin Abdul Azis, meraka memimmpin dengan sangat adil sampai-sampai jika negara dilanda kelaparan biar dia dulu yang merasakan lapar dan rakyatnya belakangan atau sebaliknya jika rakyat merasakan kekenyangan biar rakyat duluan yang merasakan kenyang dan dia belakangan. Itu sifat pemimpim yang kami rindukan, semoga para pemimpin kami dapat mengikuti jejak kedua Khalifah tersebut, minimal jika kami harus merasa lapar dia juga ikut merasakan lapar atau jika kami kekenyangan dia juga ikut merasakannya. Jangan sebaliknya ketika kami lagi kesusahan anda malah hilir mudik dengan mobil mewah dengan pangawal bemuka galak dan bersenang-senang di rumah megah dilengkapi dengan anjing pelacak atau bolak-balik tour keluar daerah sehingga lupa kepada kami sebagai rakyat anda.
4. Pengendalian
Pengendalian sangatlah penting agar kegiatan tetap konsisten dengan sasaran yang ditetapkan dalam perencanaan. Pengendalian harus dilakukan secara kontinyu sehingga mudah diadakan penilaian dan penyempurnaan, mudah pula diketahui hambatannya. Jangan sampai kami rakyat dijadikan musuh kaum elit oleh penguasa. Jika nanti ada staf anda yang menyimpang atau tidak mampu melaksanakan fungsinya harus segera ditindak atau kalau perlu segera diganti. Bagaimanakah tingkat keberhasilannya minimal hari ini lebih baik dari kemarin dan begitu seterusnya. Sehingga tercapai tujuan akhir yaitu kesejahteraan hidup kita bersama.
Akankah manajer baru kita itu akan segera membawa perubahan di Aceh? Yang pasti kalau dulu kita sebagai nelayan akan kembali kelaut, kalau pedagang akan kembali ke pasar dan kalau petani akan kembali ke ladang/sawah. Yang pasti harapan kita semua agar kedamaian akan terus terjaga supaya hasil tangkapan daripada nelayan dan hasil panen daripada petani dapat diperdagangkan ke pasar tampa ada kutipan atau pemerasan liar di tengah jalan. Sehingga roda perekonomiaan kita selaku rakyat dapat berputar dengan lancar.
Dan satu lagi pengharapan kita untuk para manajer baru kita itu jangan terus membuai rakyat dengan mimpi-mimpi kebanggaan masa lalu dan impian kejayaan masa depan yang tak berukur. Yang kita inginkan sekarang adalah terwujudnya masyarakat Aceh yang lebih maju dalam setiap aspek kehidupan.
ACEH

Letak geografis Aceh sangat strategis sekali, yang merupakan pintu gerbang Selat Malaka yang merupakan jalur perlayaran yang terpadat di dunia sesudah Terusan Suez. Karena itulah posisi Aceh sangatlah berpengaruh dalam kancah percaturan politik dunia, baik ekonomi maupun keamanan. Apalagi pasca tragedi Tsunami 26 Desember 2006 lalu, mengundang simpati seruruh dunia.
Beraneka ragam pendapat para ahli sejarah tentang asal mula nama Aceh. Diantaranya pendapat yang paling cocok adalah nama Aceh diambil dari bahasa Arab “Achieh” yang bemakna “Saudara”, dan sesuai ciri khas penduduknya yang sangat ramah tamah (friendly) terhadap para pendatang. Ada juga mengartikan ACEH ini adalah singkatan dari Arab – Cina – Eropa – Hindia, karena banyak penduduk yang mempunyai kemiripan dengan empat ras tersebut.
Bangsa Aceh sudah lama menjalin hubungan dengan dunia internasional, seperti berita ini yang tercatat di notes para pelopor penjelajahan samudera untuk mencari rempah-rempah. Padahal sebelum masa itu, sejak dari ribuan tahun yang lalu Bangsa Aceh sudah pernah menjalin hubungan dengan bangsa Mesir kuno. Seperti kita ketahui bahwa tradisi Mesir kuno selalu mengawet mayat raja-rajanya menjadi Mumi yang masih utuh tersimpan sampai sekarang. Bahan baku utama untuk pengawetan tersebut adalah kapur barus yang diperoleh dari bangsa timur jauh (Barousai/Barus) dan sejak lama bangsa Aceh dikenal sebagai penghasil kapur barus. Dan ada lagi kisah yang tidak pernah ditelusuri oleh pakar sejarah bahwa nama perairan Aceh juga ada tersebut dalam cerita seribu satu malam yang merupakan cerita rakyat terkenal dari negeri Irak. Pada kisah Pertualangan Simbat ketika mengarungi lautan mereka pernah tersasar ke perairan Aceh atau ke pulau Sabang. Ada juga literatur lain yang mengabarkan tentang Aceh dalam kitab Peripous tes Erythras Thalasses dan kitab Geographike Hyphegenis yang ditulis oleh nahkoda Yunani-Mesir pada permulaan Tarikh Masehi
Tingkat kebudayaan bangsa Aceh sudah maju sekali, ini dibuktikan dengan sisa-sisa peninggalan yang masih tertinggal sampai sekarang. Ada yang masih digunakan/ diingat dan ada juga yang sudah terlupakan karena pengaruh asing yang sudah membudaya pada generasi sekarang ini. Orang Aceh sudah lama mengenal dengan ilmu standar satuan (Acehness Units) seperti Meuseuti, Seuningkoi, Jeungkai, Haih, Deupa untuk menyatakan jarak, yok untuk luas, Kai, Cupak, Are, Gantang, Gunca, Kateng, untuk volume dan Saga, Bungkai, Mata, Gupang, Tahil, Mayam untuk berat. Standar satuan (Acehness Units) ini yang menjadi referensi dari standar ukuran orang Melayu. Selain itu juga mempelajari ilmu astronomi yang selalu untuk pertanian dan turun ke laut untuk mencari ikan atau melakukan pelayaran, ilmu ini disebut dengan keuneunong, yang sekarang sudah mulai terlupakan. Selain ilmu Astrologi untuk menentukan perjodohan semacam zodiak dan ilmu tentang cara membuat rumah atau bangun lainnya dari pemilihan lokasi, bahan bangunan sampai dekorasi serta waktu yang cocok untuk mulai membangun atau kalau istilah orang Cina Feng Shui. Tapi sungguh sangat disayangkan ilmu-ilmu tersebut sudah mulai meredup karena para generasi sekarang ini tidak dipakai lagi sehingga mulai dilupakan, karena lebih suka menggunakan astrologi yang dibawa oleh orang asing walaupun kurang cocok dengan budaya kita.
Begitu juga dengan tata negara atau pemeritahannya sangat bagus sekali. Kerajaan Aceh berbentuk federasi dipimpin oleh seorang raja/sultan, daerahan bawahannya dipimpin oleh raja kecil atau ulebalang. Aceh adalah bangsa pertama di Asia Tenggara yang menggunakan mata uang, dengan mata uangnya Derham Aceh atau Peng yang terbuat dari emas dan perak. Setiap daerah keulebalangan bebas mengadakan hubungan dagang antar daerah dan dengan luar negeri. Karenanya daerah pesisir banyak yang berkembang menjadi bandar ekspor-impor terkenal dan sangat ramai disingahi oleh kapal asing. Penduduk di daerah pedalaman selalu menjual hasil buminya ke pesisir dan juga membeli kebutuhan hidup lainya dari sana. Sehingga antara pesisir dan pedalaman saling membutuhkan, dengan adanya perdagangan antar daerah inilah yang menjadi motor penggerak perekonomian rakyat. Prinsip inilah merupakan awal cikal bakal sistem perdagang bebas yang diterapkan oleh negara-negara di dunia sekarang ini. Pada mulanya orang Inggris meniru darinya Aceh, kemudian dikembangkan di Inggris dan kemudian ditiru oleh Bangsa Eropa dan sekarang berkembang keseluruh dunia.
Tapi sekarang ini Aceh dikenal di seantero dunia tak lebih sebagai daerah paska bencana alam yang merengut ribuan nyawa dan daerah bekas komplik yang mempunyai cadangan kekayaan alam yang sangat menggiurkan. Maka tidak heran banyak orang merasa mempunyai kepenting tersendiri di Aceh ini. Ada yang iklas membantu, ada yang sekedar untuk tour (studi banding) saja, ada yang membantu rekonstruksi dengan misi terselubung lainnya. Tapi sangat disayangkan ada juga yang mau menjadi musibah Aceh sebagai komoditi ekspor yang sangat laku di luar negeri. Mereka mengumpul data-data penderitaan yang kemudian dibungkus dengan janji-janji untuk dijual untuk mencari keuntungan pribadi.
Sekarang saatnya Aceh harus bangkit kembali dan tidak boleh terus bermanja diri. Kita jangan selalu terbuai dengan kebanggaan masa lalu dan impian kejayaan masa depan. Marilah kita jadikan sejarah masa lampau itu sebagai cambuk demi untuk meraih hari esok yang lebih baik daripada hari ini.

Tuesday, June 5, 2007

WARISAN INDATU KEPADA KITA DAN WARISAN KITA UNTUK ANAK CUCU

Oleh : Nasrullah, ST

Banda Aceh kota beriman, itulah bunyi sebuah kalimat yang sering kita baca dan kita dengar, baik yang tertulis pada Baliho megah di tengah kota atau sering dipublikasikan di berbagai media massa lainnya. Kata “beriman” merupakan singkatan dari Bersih, Indah dan Nyaman. Inti dari maksud kalimat tersebut mengingatkan agar penduduknya selalu menjaga kebersihan yang merupakan pangkal dari hidup sehat. Kalimat tersebut selain bermakna untuk mencapai lingkungan yang indah dan nyaman juga sangat muafakat dengan pola kehidupan kita di Aceh ini yang pada umumnya beragama islam. Seperti sabda Nabi : “ Kebersihan itu adalah sebagian daripada iman”.
Kalimat tersebut pastilah sudah sangat memasyarakat, minimal mareka sudah pernah membaca atau mendengarnya. Apalagi dengan berkemang pesat teknologi informasi yang seperti sekarang ini sering kita lihat dan dengar bagaimana pola hidup bersih. Tetapi pada pelakaksanaannya bertolak belakang. Ini dapat dibuktikan dengan banyaknya sampah yang berserakan baik di lingkungan pemukiman penduduk, di pasar-pasar atau di pusat-pusat keramaian lainnya.

Ini pasti sangat berbeda dengan masa para indatu yang telah mendahului kita. Mereka sangat taat mengamalkan sabda Nabi tersebut. Walaupun teknologi informasi tidak secanggih seperti sekarang ini mereka tahu apa arti hidup bersih itu. Sebagai contohnya yaitu; pernah kita dengar atau lihat sewaktu penggalian tanah sering ditemukan peninggalan-peninggalan dari masa indatu kita dulu. Perninggalan tersebut merupakan peralatan mereka yang sengaja atau tidak sengaja telah terkubur didalam tanah dalam berbagai macam bentuk yang terbuat dari emas, perak , tembaga, permata atau keramik ataupun bahan lainnya. Dan hampir tidak pernah tercatat kapan masa pembuatan dari barang-barang tersebut. Ketika menemukannya secara sengaja ataupun tidak sengaja pasti terucap terimakasih yang disertai dengan doa kepada arwah mereka, sebagai rasa terima kasih kepada mereka. Dan peninggalan-peninggalan itupun akan menjadi barang yang sangat berharga bagi kita dan bernilai seni yang tinggi sebagai rasa bangga kita pada mereka.
Puluhan tahun kedepan, pada masa anak cucu kita nanti fenomena ini akan sangat jauh berubah. Jika mereka melakukan penggalian tanah mungkin mereka akan menemukan berbagai bentuk sampah-sampah yang kita proses sekarang ini. Yang berupa bungkusan, kaleng atau botol yang terbuat dari plastik atau kaca dan berbagai bentuk peralatan sekarang ini yang terbuat dari berbagai lainnya. Dengan masa pembuatan dan kode produksinya masih jelas terbaca. Sudah pasti bermacam makian serta sumpah serapah yang mereka alamatkan kepada kita, sebagai rasa kesal dan kecewa mereka kepada kita. Sampah yang kita wariskan itu sudah pasti tidak berarti bagi mereka bahkan bisa merusak lingkungan tempat tinggal mereka karena dapat mengurangi nilai guna dari tanah dan air mereka.
Kembali ke masa silam, para indatu kita dulu sangat suka akan seni dan keindahan. Gunongan adalah salah satu dari peninggalan indatu kita telah menjadi tempat wisata terkenal yang berada ditengah kota Banda Aceh. Sangatlah nyaman untuk berekreasi sambil menghabis waktu disini terutama saat matahari terbenam Ini merupakan salah satu warisan dari peradaban yang menjadi lambang cinta dari indatu kita yang masih bisa nikmati dan kita banggakan sampai sekarang .
Seiring dengan makin tingginya peradaban manusia maka makin banyak pula barang ciptaan baru dihasil. Begitu juga yang akan jadi sampah juga pasti meningkat. Kalau kita rujuk pada data dari dinas kebersihan saat ini lebih kurang 500 m3 sampah yang dihasilkan perhari. Dengan terus bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangan pesatnya ilmu pengatahuan maka makin banyak juga kebutuhan untuk pemuas nafsu. Bukan mustahil nanti akan banyak terdapat gunungan sampah yang hasil dari kemjuan peradaban masa kini kita wariskan nanti buat anak cucu kita.. Gunungan sampah disertai dengan saluran-saluran aliran limbah dengan baunya sangat menusuk hidung. Dan akan menjadi tempat bersarangnya berbagai macam kuman penyakit, baik penyakit sosial maupun penyakit biologis yang menjadi sumber komplik bagi generasi kita berikutnya